Geram, Bupati Garut Semprot Dinas Kesehatan Jangan Asal-Asalan Pindahkan Nakes

FOKUS4,866 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Dalam apel gabungan dilapangan Setda Kabupaten Garut, Senin (19/10/2020), Bupati Rudy Gunawan, geram dan peringatkan Dinas Kesehatan terutama Kasubag Kepegawaian dan umum, untuk tidak memindahkan Tenaga Kesehatan (Nakes) dengan alasan dan dalih apapun.

“Awas kasubag dinas kesehatan, jangan mindah-mindahin tenaga kerja kesehatan dengan dalih pinjam-meminjam atau apapun, karena itu ada aturannya,” geram Rudy.

Rudy juga menegaskan, sudah cek dan perintahkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan meminta Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk meneliti perpindahan tenaga kesehatan (Nakes) yang dilakukan oleh internal Dinas Kesehatan, karena kepala dinas kesehatan tidak mempunyai kewenangan untuk rotasi mutasi yang berhubungan dengan ruang lingkupnya.

“Kalau ada dokter yang ingin datangnya jam 9 pulangnya jam 12 tanya kenapa? Ada PP 53 tahun 2010, kenapa tidak mau melakukan itu. Ada dokter yang membekengi, siapapun di belakangnya silahkan ketemu dengan saya selaku PPK (Pejabat Pembina Kepegawaian),” tandasnya.

Rudy juga mengaku, terkait perpindahan ini membuat pusing bupati, banyak yang datang dengan dalih yang lain juga dipindahkan, padahal, kata Rudy, yang bersangkutan sudah membuat perjanjian tidak boleh pindah selama 10 tahun, dipindahkan atas kepentingan organisasi tapi harus sesuai ketentuan yang berlaku.

“Saya minta kasih waktu sekretaris dan kepala dinas dengan kepala yang baru, dalam waktu satu minggu. Kalau tidak kita akan proses seauai ketentuan yang berlaku dari mulai kadis dan sekretaris dan pejabat yang barunya,” tegasnya.

Kegeraman Rudy tersebut, lantaran saat ia melakukan peninjauan pasca bencana ke Kecamatan Cisompet di Garut selatan, tidak adanya ketersediaan dokter karena malah diperbantukan ke wilayah kota.

“Saya cek ke Cisompet, tidak ada dokter, kemana? Katanya diperbantukan ke kota. Sekarang ini bencana, pulangkan! Dalam dua hari tidak ada berarti yang bersangkutan sudah mengundurkan diri sebagai dokter,” ujar Rudy.

Bupati juga mengaku, telah menerima pesan singkat ke selulernya, ia bersama Kabid Yankes, untuk mengecek orang yang ada dipengungsian di Desa Sukanagara.

“Alhamdullah pak Wakil kemarin datang ke tempat itu. Ini sudah nyebar sampai ke Jakarta, di hiperbola, ada ibu hamil, balita, kekurangan tenda, tidak ada dokter, dokternya he’es (tidur) di kota. Tadinya saya mau ngantor disana, tapi sekarang sudah diselesaikan sama pak wakil bupati. Ini adalah masalah nyawa dan kehormatan managemen Pemkab Garut yang penanggungjawabnya adalah saya selaku bupati,” pungkasnya. (Gie/Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *