Sosialisasi Pelaksanaan Pembangunan Rutilahu Tahun 2020, Pemkab Garut Capai Angka Rp96 Miliar Lebih

FOKUS2,491 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Garut, gelar sosialisasi pelaksanaan kegiatan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) Tahun Anggaran 2020, di Hotel Fave, Rabu (16/09). Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman, Kepala Bidang Perumahan, Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, Ir Moh. Eko Damayanto SE, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Garut, Ir H Eded Komara Nugraha M Si, dan para peserta dari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) serta Tim Teknis dari 30 desa se-Kabupaten Garut

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Garut, Ir H Eded Komara Nugraha M Si, mengatakan, bahwa pembangunan rumah apabila dilakukan secara benar, akan memberikan kontribusi langsung pada peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan. Hal tersebut, kata Eded, disebabkan karena pembangunan perumahan dapat mendorong perekonomian wilayah dan daerah, mendukung pembangunan sosial dan budaya serta memberikan efek multi player terhadap sektor lain, seperti penciptaan lapangan kerja baik yang langsung maupun tidak langsung.

“Pembangunan perumahan dan pemukiman harus di dukung oleh suatu kebijakan strategis dan program yang konfrehensif dan terpadu, sehingga selain mampu melihat dasar rakyat, juga akan menghasilkan suatu lingkungan dan perumahan yang sehat serasi harmonis aman dan nyaman,” ujar Eded.

Dijelaskannya, Kabupaten Garut yang memiliki luas wilayah yang administratif kurang lebih 3074 Km2, yang terdiri dari 42 kecamatan dan 442 desa dan kelurahan, masih memiliki rumah tidak layak huni yang tersebar di 42 kecamatan sebanyak 36.176 rumah. Adapun, imbuh Eded, untuk Kabupaten Garut pada tahun 2020 mendapatkan kucuran bantuan rumah tidak layak huni terdiri dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 3.843 unit, dengan nilai Rp67, 025 miliar.

Kemudian, lanjut Eded, dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebanyak 153 unit dengan nilai Rp2,0775 miliar, dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebanyak sebanyak 97 unit dengan nilai Rp1,946 miliar. Dari bantuan Gubernur sebanyak 780 unit dengan nilai Rp13,65 miliar dan dari bantuan Bupati Garut 1.046 unit dengan nilai Rp10,47 miliar. Sehingga, total 5.915 unit dengan nilai 96,326 miliar.

“Adapun target RPJMD, tiap tahun 3.000 unit dan alhamdulilah kita melebihi target sekarang ini menjadi 5.900. Tapi walaupun demikian, masih ada target sebanyak 36.000, kami tetap mengharapkan bantuan dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah provinsi. Harapan kami dengan adanya program Rutilahu dari Gubernur ini dapat meringankan beban masyarakat dalam meningkatkan kualitas rumah, sehingga jumlah rumah tidak layak huni dapat berkurang secara bertahap,” paparnya.

Kepala Bidang Perumahan, Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, Ir Moh. Eko Damayanto SE, dalam paparannya menuturkan, program perbaikan Rutilahu tahun 2020 yang dilaksanakan di 26 kabupaten dan kota di Jawa Barat, merupakan salah satu pelaksaan program strategis pemerintah provinsi tahun 2019 sampai 2023, yaitu melaksanakan perbaikan total 100 ribu unit Rutilahu dalam kurun waktu sampai tahun 2024.

“Untuk menyelesaikan permasalahan rumah tidak layak huni yang berdassrkan data TNP2K 2018, sisa rumah di Jawa Barat kurang lebih 191.626 unit, namun demikin yang bisa kita tangani sampai 2023, belum semua tertangani. Sehingga kita berbagi sharing dengan pemerintah pusat, provinsi dan beberapa donatur atau dana CSR. Jadi provinsi 100 ribu unit, pusat 100 ribu unit,” ungkapnya.

Intinya, sambung Eko, untuk tahun 2020 provinsi Jawa Barat akan memperbaiki rumah sebanyak 1.1500 unit untuk 445 PKM LPM di 26 kabupaten kota. Untuk Garut khusunya, akan dilaksanakn perbaikan rumah sebanayak 780 unit yang tersebar di 30 desa dengan nilai bantuan sebesar Rp17,5 juta per unit, masih sama dengan tahun 2019. Ia berharap di tahun 2021, bisa naik atau paling tidak sama dan jangan sampai kurang.

“Insya Allah untuk jumlahnya sudah kita perkirakan, 2021 lebih meningkat lagi untuk Garut,” tandasnya.

Sementara, Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman, menyampaikan, merupakan kabar gembira bagi warga Garut khusunya yang akan mendapatkan bantuan Rutilahu. Helmi berharap, program Rutilahi ini menjadi bagian penting dalam pengentasan kemiskinan, selain banyak lagi program serupa seperti pemberian bantuan berupa jaminan sosial, jaminan kesehatan, pendidikan dan jaminan yang lain.

“Nah ini juga termasuk Rutilathu, bagaimana kita memberikan bantuan kepada masyarakat miskin agar keluar dari kemiskinannya,” kata Helmi.

Lanjut disampaikan Helmi, dengan masalah Covid-19, jumlah angka kemiskinan semakin bertambah. Saat ini melalui Dinas Sosial Pemkab Garut memberikan bantuan, ternyata bukan kepada yang 40% saja, karena hasil dilapangan ternyata jumlah masyarakat miskin jagi bertambah dari 40% menjadi 70%.

“Ini bukan hanya di Garut saja, kabupaten yang lain pun sama. Artinya, secara nasional dengan adanya wabah Covid-19 ini, secara sosial adalah meningkatkan masyarakat kita yang tadinya mampu menjadi tidak mampu dan ini tentu merupakan keprihatinan semua. Kita harus perjuangkan bersama bagaimana caranya agar masyarakat keluar dari kemiskinan. Makanya tadi bersyukur, provinsi akan menambah dua kali lipat, mudah-mudahan target Provinsi Jawa Barat pada tahun 2021, membangun Rutilahu sebanyak 1.500 rumah untuk kabupaten Garut bisa tercapai, tentu ini merupakan suatu hal yang sangat membanggakan,” tutur Wakil Bupati Garut. (YB/Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *