Surat Kadisdik Menuai Polemik, Bupati Garut : Sebaiknya Tunggu Arahan Kemendikbud Saja

FOKUS8,456 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Jelang aturan New Normal diberlakukan oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19, secara bersamaan guna menggelar proses Kegiatam Belajar Mengajar (KBM), Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, mengeluarkan surat kesiapan satuan pendidikan.

Namun menanggapi hal tersebut, Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, kondisi geografis sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Garut menjadi pertimbangan dalam menerapkan pembelajaran dengan mengikuti protokol kesehatan.

“Pemkab Garut sudah membahas kemungkinan untuk melaksanakan pembelajaran di sekolah dengan tetap mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) Protokol Corona, bahwa kita akan menyediakan tempat cuci tangan, menjaga jarak duduk, memakai masker, mengkonsumsi vitamin dan membatasi jam pelajaran. Namun semua persiapan itu terganjal tidak adanya ruangan kelas baru, misalnya satu ruang ada 40 siswa, lalu yang sebagian mau belajar dimana?,” ujar Bupati Garut.

Dikatakan Rudy, meski Kabupaten Garut sudah dinyatakan level 2 yang dimana pemerintah bisa melaksanakan kegiatan kerja secara normal dengan tetap mengacu protokol kesehatan, namun untuk Dinas pendidikan menjadi polemik besar karena dengan jumlah siswa SD yang mencapai 360 ribu siswa harus menyediakan ruang kelas hampir 7.000 kelas.

“Memang benar hal ini menjadi polemik. Kita mau menyediakan alat tempat cuci tangan saja sekolah-sekolah kesulitan air, kecuali sekolah yang siap menyediakan empat komponen yang harus disiapkan menuju New Normal tadi, itu bagus. Intinya sebaiknya Disdik menunggu arahan dari Kemendikbud saja,” tutup Bupati Rudy Gunawan. (Gie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *