Ketua Askab Garut, Sapa Pemkab dan KONI Menyisihkan Perhatian Untuk Atlet Garut

FOKUS1,068 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Covid-19 yang melanda seantero dunia menghantam berbagai sendi-sendi kehidupan manusia. Resesi ekonomi global tak bisa dihindari. Industri sepak bola, satu di antara elemen yang ikut terkena imbas wabah penyakit yang mematikan ini. Sepak bola Indonesia ikutan ambruk gara-gara penyebaran virus yang tak terkendali.

Hampir semua event sepak bola berhenti total. Mulai dari kompetisi profesional di banyak negara hingga laga-laga resmi internasional agenda FIFA.
Covid-19 bisa ancaman nyata bagi keberlangsungan agenda olahraga tanah air. Bukan tidak mungkin, wabah tersebut bisa bikin agenda olahraga nasional mati suri.
Hal ini sudah mulai dirasakan oleh PSSI kab. Garut, Sebagaimana dicontohkan oleh H. Amirudin Latief (Ketua Askab Garut), latihan rutin sampai kompetisi Askab (Asosiasi Kabupaten), yang banyak ditunda sampai waktu yang tidak dapat dipastikan.

“Fokus utama adalah keselamatan serta kesehatan atlet dan jajaran Askab, sudah menjadi keharusan dalam situasi pandemi ini, saya mewakili Askab harus mengikuti aturan dan instruksi pemerintah, untuk menerapkan social distancing dan diam dirumah (WFH/Work From Home)”. Paparnya. Rabu (13/05).

Lanjut dijelaskannya, Askab sendiri belum bisa mengambil keputusan apapun terkait wabah virus corona terhadap penyelenggaraan agenda yang sudah direncanakan. Bahkan menurut kabar, PSSI sudah berkoordinasi dengan Kemenpora yang nantinya bakal diteruskan ke Kementerian Kesehatan untuk bisa memberikan arahan terkait keputusan yang seharusnya diambil PSSI.

Sebagai pimpinan Askab, sangatlah penting memikirkan nasib pelatih SSB, Wasit dan juga para pemain sepak bola dan futsal dengan diberhentikannya setiap kegiatan olah raga jelas sangat berdampak bagi penghasilan kehidupan mereka.
“Situasi seperti ini, sangat disayangkan sampai saat ini belum ada pimpinan daerah yang melihat dampak tersebut. Padahal jumlanya juga diatas 1000 orang lebih. Jelas-jelas mereka mengandalkan hidup dari dunia sepak bola”. Jelasnya

Sepak bola Indonesia ikut terseret dalam pusaran krisis, Dikatakan sebagai terdampak “Ya, tentunya” tegasnya, ladang prestasi yang juga tempat mencari nafkah terpenggal. Menjadi Wasit di setiap kompetisi dan menjadi pemain sepak bola dan futsal. Kalau PSSI punya anggaran mungkin sudah terkondisikan untuk memberikan perhatian untuk mereka.
“Kita semua harus mengakui, sedikit banyak eksistensi para atlet juga orang-orang sekelilingnya adalah asset daerah. Kita berharap Pemkab juga KONI bisa sedikit menyisihkan perhatiannya untuk para atlet dan jajarannya, disaat ini kita merasakan mati suri”. Pungkasnya (Bulan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *