Disela Sengal Napasnya yang Masih Memburu, Kakek berusia 70 Tahun di Garut Ini Tak Berhenti Mengais Rezeki Ditengah Pandemi

SEPUTAR GARUT2,475 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Tanjakan Pedes Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, penjual kacang rebus sedang mendorong roda dagangannya. Keringat malam membasahi kening dan lehernya yang keriput karena usia yang sudah hampir 70 tahun dan menjalani usaha kacang rebus selama 40 tahun.

“Biasanya Mamang mangkal di Pasar Ceplak,” katanya disela sengal napasnya yang masih memburu karena mendorong roda daganganya dijalan yang menanjak.

“Tapi karena termasuk area Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maka Mamang jadi berjualan keliling tanpa arah tujuan,” keluhnya kepada hariangarutnews.com, saat mendampingi Destra Yana, sang pelukis sketsa wajah, Jumat (08/05) malam.

Pedagang kacang rebus makin terdegradasi dengan hadirnya berbagai macam cemilan yang kekinian, namun hal ini tetap dijalani Abidin (70) karena tuntutan kehidupanya. Dahulu banyak dijumpai penjual kacang tanah yang telah siap saji dengan memakai tanggungan dengan keranjang serta lampu cempor.

“Namun saat sekarang ini, para penjaja kacang tanah rebus lambat laun makin meredup seiring era kemajuan, era dimana kecepatan dan kebutuhan hidup sangat dinamis perputarannya dalam ruang akses digital,” ujar Destra usai memberikan makanan kepada penjual kacang tersebut.

Setelah puas mendengar cerita dan menikmati kacang rebusnya, destra pamit dan tak lupa menyampaikan amanah donasi dari teman-teman yang membuat sketsa wajah terapi di event #sketsaterapiberbagi peduli corona.

Meski Ramadan tahun ini diwarnai pandemi Covid-19, semangat berbagi kebaikan di antara warga tidak pudar. Jiwa sosial Destra yang tinggi membuat dirinya terus membagikan bantuan makanan kepada warga yang terkena dampak pademi covid-19. Hampir setiap hari Destra membagikan makanan kepada kaum dhuafa. (TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *