HARIANGARUTNEWS.COM – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Garut, khususnya di 14 Kecamatan berlangsung selama 14 hari atau mulai 06 Mei hingga 19 Mei 2020. Dokter gigi yang bertugas di Puskesmas Cisewu, drg. Rizqa Arifin (25), mengingatkan warganya mentaati aturan PSBB berkaitan pandemi Corona atau Covid-19.
Menurut mahasiswi lulusan Universitas Hasanuddin Makasar tersebut, PSBB merupakan salah satu strategi pemerintah dalam mencegah kemungkinan penyebaran virus corona, yang mana juga telah tertuang di dalam aturan PMK Nomor 9 Tahun 2020. Rizqa menjelaskan PSBB diterapkan untuk mengetahui peta penyebaran Covid-19 di Kabupaten Garut. Sehingga Pemkab Garut nantinya dapat mengambil langkah dalam memutus mata rantai virus Corona.
“Sebagai Dokter, saya sangat mengapresiasi keputusan Pemkab Garut untuk melaksankan PSBB. Saya berharap tujuan PSBB yaitu pencegahan penyebaran pencegahan Covid-19 dapat tercapai. Tentunya efektivitas program ini harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat Garut, mari bersama-sama kita memahami dan mematuhi aturan PSBB agar pandemi ini cepat berlalu,” ujar dokter yang pernah menjadi pramugari di salah satu maskapai penerbangan di Indonesia tersebut.
Kerjasama antara berbagai lapisan masyarakat dan pemerintah, imbuh Rizqa, harus berjalan lurus. Masyarakat harus berusaha untuk tidak banyak keluar rumah selagi pemerintah dalam kerja menekan angka kematian juga penyembuhan pasien. Andai harus keluar rumah, disiplin kenakan masker, dan mencuci tangan, tuturnya.
“Tentunya butuh kerjasama dari masyarakat untuk tetap stay di rumah kalau memang tidak betul-betul harus keluar rumah. Jadi mending stay di rumah. Membantu memutus rantai Covid-19 ini, semoga semuanya diberi kesehatan di masa-masa sulit ini. Semoga kalau semuanya disiplin selama 14 hari, hanya 14 hari berjalan seperti ini mudah-mudahan enggak lebih lama, tetap jaga kesehatan semuanya dan semoga selalu sehat,” pungkasnya. (Igie)
