Sekolah Batal Agenda, Kadisdik Garut : Kembalikan Uang Iuran Perpisahan Siswa

MIMBAR EDUKASI1,566 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Upaya penanganan Corona Virus Disease (Covid-19), terjadi efisiensi atau pemangkasan anggaran kegiatan pada Sekretariat Daerah (Setda) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, dan juga termasuk lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Meskipun demikian, hal ini khusus di SKPD Dinas Pendidikan, untuk dana Biaya Operasional Sekolah (BOS), baik untuk Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) tetap utuh dan tidak dipotong, karena BOS di transper dari pusat. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut, Totong M Pd, di ruang kerjanya.

Kadisdik Garut menjelaskan, dana BOS saat ini bisa digunakan untuk kepentingan mitigasi pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)

“Misalnya pihak sekolah menyediakan tempat cuci tangan (Wastaple) berikut dengan sabun dan lain sebagainya. Atau bisa saja sekolah menyediakan Handsanitizer. BOS itu langsung di trasnpert dari pusat, artinya tidak dipotong.” ujar Totong, Selasa (21/04).

Terkait kegiatan sekolah di saat pandemi Corona ini, Totong memastikan bahwa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terganggu. Tak hanya di Garut, tetapi juga diseluruh Indonesia dan beberapa belahan dunia, dan KBM pun, imbuhnya, tidak sesuai dengan kurikulum.

“Tak hanya kegiatan belajar, acara-acara yang sudah di agenda pun akhirnya batal dilaksanakan, contohnya kegiatan perpisahan, Study Toor dan lainnya. Makanya tahun 2020 ini selama virus Corona masih mengancam, kegiatan belajar mengajar sangat terdampak,” paparnya.

Kadisdik Garut, mengimbau kepada pihak sekolah, jika ada siswa yang sudah bayar untuk acara perpisahan atau kegiatan lainnya, mohon dikembalikan. Termasuk pihak sekolah juga jangan memaksa kepada siswanya untuk membayar SPP hingga Juni mendatang.

“Kasihan lah kepada para orang tua, penyebaran virus corona ini sangat berdampak kepada seluruh lapisan masyarakat. Jualan di sekolah berhenti karena sekolahnya libur, aktivitas ekonomi lainya pun sepi karena terdampak,” pungkasnya. (TIM HGN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *