Kantor, Sekolah, Tempat Ibadah Ditutup. Untuk Pasar Ini Solusinya

HARIANGARUTNEWS.COM – Pemerintah telah memberlakukan Social & Phisycal Distancing, sebagai salah satu upaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang telah menjadi wabah dunia dan tak terkecuali Indonesia.

Dalam hal itu, Aa Subandoyo memberikan pendapat dan juga solusi terkait langkah-langkah pemerintah dalam memberlakukan kebijakan Social & Phisycal Distancing,  saat dihubungi melalui telepon selulernya. Sabtu (18/04)

Menurutnya, pemerintah membuat kebijakan yang kurang tepat jika dalam Social & Phisycal Distancing hanya diberlakukan untuk penutupan tempat ibadah (beribadah di rumah masing-masing), meliburkan sekolah (belajar di rumah) dan penutupan kantor (bekerja di rumah / Work From Home). Sedangkan pasar yang relatif tempat berkumpulnya massa yang lebih banyak tetap dibuka.

“Seharusnya pemerintah membuat kebijakan dengan kajian yang lebih mendalam. Harus berdasarkan skala prioritas pada dampak yang ditimbulkan dalam pembatasan aktifitas sosial dan fisik tersebut,” tegasnya.

Misalnya saja, imbuh Aa Subandoyo, penutupan mesjid agar warga beribadah di rumah. Padahal, jika mesjid tetap dibuka dan berdampak pada penyebaran wabah. Pemerintah akan dengan mudah mendeteksi penyebarannya, karena yang beribadah di masjid tentunya orang-orang terdekat yang terbiasa beribadah di mesjid itu.

Begitupun dengan kebijakan tentang belajar di rumah dan bekerja dirumah (Work From Home). Jika tetap aktifitas belajar di sekolah dan bekerja di kantor menjadi sarana penyebaran covid-19, maka akan mudah juga dalam mendeteksi sampai sejauh mana penyebarannya. Karena sudan jelas, di sekolah semua siswa dan gurunya sudah ada dalam data. Begitu juga dengan dampak jika penyebaran yang terjadi di kantor-kantor tempat kerja, semua pegawai sudah tercatat datanya. Jadi akan mudah dalam mendeteksi jika terjadi penyebaran virus.

“semua itu berdasarkan perhitungan resiko penyebaran virus corona dengan langkah responsif yang harus dilakukan jika terjadi penyebaran. Jika dihitung perbandingannya, antara penutupan tempat Ibadah, tempat Pendidikan, penutupan Kantor dan penutupan pasar. Maka penutupan pasar haruslah jadi prioritas, karena jika terjadi penularan/ penyebaran virus di pasar akan lebih besar dan rumit dalam penanggulangannya,” papar Aa Subandoyo.

Imbuhnya lagi, jika penyebaran virus terjadi di pasar-pasar yang relatif menjadi tempat orang berkumpul dengan jumlah yang banyak, tidak terkontrol dan tidak ada data pengunjung berasal dari alamat mana. Artinya pemerintah akan kesulitan mendeteksi jika penularan virus terjadi di pasar, karena tidak ada data yang jelas terkait dengan pengunjung pasar.

Namun meski demikian, penutupan pasarpun harus dipertimbangkan nasib para pedagang dan masyarakat yang pasti tetap membutuhkan barang / bahan pokok di pasar. Jadi, sebagai solusi untuk menambahkan pembatasan aktifitas (Social & Phisycal Distancing), sebaiknya ada pengalihan cara dalam bertransaksi di pasar agar tetap tidak menghilangkan aktifitas penjualan dan pembelian (Transaksi). Maka, para penjual dan pembeli harus bisa diarahkan untuk melakukan transaksi melalui media / memanfaatkan teknologi  yang mudah digunakan oleh semua orang.

Misalnya, melaui Aplikasi android Heejo yang menawarkan solusi membantu setiap pedagang pasar atau pedagang sayur agar mempunyai toko online pangan sendiri dengan sangat mudah. Cukup lima menit saja, asal anda punya alamat gmail dan HP Android minimal versi 5 tinggal klik link berikut:  https://play.google.com/store/apps/details?id=com.bingkaiapp.heejo . Kemudian tinggal isi data profil, isi nomor WA dan tentukan alamat toko yang terhubung dengan aplikasi google map. Lalu isi data produk dan harganya dan jangan lupa klik status produk tersedia.  Dengan demikian para penjual pasar  sudah punya toko online sendiri. Lalu bagi para pembeli tidak usah pergi ke pasar, cukup belanja dari HP barang bisa diantar ke rumah. Caranya tinggal klik link berikut: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.bingkaiapp.heejouser  untuk melakukan transaksi pembelian.

“Ayo sempurnakan ikhtiar, sempurnakan ikhtiar, raih berkah!. Agar lebih jelasnya bagi masyarakat yang masih bingung tentang cara penggunaan solusi transaksi tersebut dapat menghubungi H Dadang Karsa  WA https://WA.me/+6285280006547 , atau WA https://WA.me/+6281320228673,” Jelasnya. (Husni)**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *