Di Samarang Garut, Agen Penyalur BPNT : Rp200 Ribu Per-KPM Bentuk Sembako Sudah Tersalurkan

FOKUS3,443 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Pengembangan dari program bantuan sosial pangan, Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI), mulai awal 2020 mengubah Program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) ditransformasikan menjadi program Sembako. Transformasi menjadi program Sembako dilakukan dalam rangka mewujudkan penguatan perlindungan sosial dan meningkatkan efektivitas program bantuan sosial pangan kepada Keluarga Penerima manfaat (KPM). Diharapkan prinsip 6T dapat lebih tercapai, yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat harga, tepat kualitas, dan tepat administrasi.

Pada program Sembako, indeks bantuan ditingkatkan dan jenis komoditas yang dapat dibeli oleh KPM diperluas tidak hanya berupa beras dan telur seperti program BPNT. Kemensos RI, dinaikkan bantuannya dari semula Rp110 ribu per KPM dalam satu bulan, menjadi Rp150 ribu. Baru-baru ini Pemerintah menambah nilai Bantuan BPNT menjadi Rp200 ribu per KPM, untuk jangka waktu enam bulan terkait pandemi Virus Corona.

Untuk penyaluran bantuan, sesuai Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia (Permensos RI), Pasal 9, bunyi ayat (3) Bank Penyalur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersama tim koordinasi Bantuan Sosial pangan daerah Kabupaten/Kota dan tenaga pelaksana BPNT mengidentifikasi serta mempersiapkan pedagang, agen,
dan kelompok usaha bersama untuk dapat membentuk e-warong penyalur BPNT. Selanjutnya di ayat (4) Persiapan e-warong sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilakukan setelah mengetahui jumlah calon KPM BPNT di setiap lokasi penyaluran berdasarkan penetapan penerima BPNT.

Dikonfirmasi salah satu agen penyalur di Desa Samarang, Kabupaten Garut, Agus Efendi, sebagai mitra Bank Penyalur dalam hal ini Bank BNI, bahwa mekanisme penyaluran dilaksanakan sesuai pedoman umum (Pedum) dan Permensos RI mengenai penyaluran BPNT.

“Selaku Agen BPNT, paket sembako sesuai dengan kartu KPM telah disalurkan di kantor Desa Samarang, dengan rincian beras 9 kilogram, daging ayam 1 kilogram, telur ayam 1 kilogram dan Jeruk 1 kilogram. Ini total semuanya di Desa Samarang ada 333 Kartu KPM BPNT yang disalurkan,” ujar Agus, Rabu (15/04).

Agus juga menjelaskan, rincian bantuan KPM BPNT, awalnya Rp150 ribu, kemudian ada penambahan Rp40 ribu, dan kebijakan baru dari pemerintah terkait wabah Corona, bantuan bertambah nilainya Rp50 ribu, sehingga secara komulatif, saat ini bantuan yang diterima para KPM senilai Rp200 ribu.

“Secara kewajiban selaku agen, saya tuntas sesuai Pedum bantuan, kalaupun dilingkungan masing-masing ada kebijakan kearifan lokal yang dimusyawarahkan para KPM bersama pengurus setempat yakni RT dan RW, ini bukan ranah dan kewenangan saya. Yang terpenting saya selaku agen sudah menyalurkan sesuai ketentuan,” tandasnya.

Agus juga mengungkapkan, kartu KPM yang menjadi tanggung jawab dalam penyaluran ada 333 kartu, termasuk peserta PKH. Adapun kartu BPNT yang ia ketahui hanya ada 58 kartu saja yang telah melalui verifikasi dan bisa digesek untuk program sembako.

“Ada juga dari kartu tersebut yang berstatus eror14 pada mesin EDC Bank BNI, sehingga banyak yang tidak bisa digesek untuk di transaksikan di program sembako BPNT,” beber Agus Efendi.

Sementara, Kepala Desa (Kades) Samarang, Kecamatan Samarang, Dede Juhana, membenarkan bahwa jumlah KPM BPNT diwilayahnya ada 333 kartu.

“Betul di Desa Samarang ada 333 kartu KPM BPNT, itu semua disalurkan oleh agen milik pak Agus Efendi,” ujar Kades Dede Juhana. (TIM HGN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *