Warga Heboh Jenazah Dikawal Tim Covid-19, Ini Penjelasan Direktur RSUD dr Slamet Garut

FOKUS3,584 views

HARIANGARUTNEWS.CIM – Panik bercampur rasa takut. Inilah yang menerpa sebagian masyarakat di Kabupaten Garut, karena mewabahnya virus corona atau Covid-19. Seperti yang dirasakan warga Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul.

Warga Haurpanggung dibuat heboh lantaran proses kedatangan jenazah berbeda dari biasanya. Tim medis RSUD dr. Slamet Garut tampak menggunakanĀ Alat Pelindung DiriĀ (APD) saat menurunkan jenazah dari mobil ambulans.

Direktur RSUD dr Slamet Garut, dr H Husodo Dewo Adil menjelaskan, awalnya pasien dikirim dari Puskesmas dengan gejala struk. Pasien juga mengeluhkan sesak napas dan sakit batuk. Namun setelah diperiksa tim medis RSUD, almarhum mengalami pendarahan di dalam otaknya dan ada infeksi di paru-paru disertai batuk-batuk.

“Dengan penyakit yang dideritanya, awalnya kita menduga bahwa pasien mungkin terkena corona, jadi kita pindahkan ke ruang isolasi lalu kita lakukan pemeriksaan repid test, namun saat mau diperiksa pasien keburu meninggal. Karena tidak meyakinkan pasien itu positif tidaknya, akhirnya sesuai Standar Operasiinal Prosedur (SOP) dan untuk menjaga kemungkinan yang terjadi kita perlakukan sebagai yang positif,” terang Direktur RSUD dr Slamet, Kamis (09/04).

Menurut keluarganya, lanjut Husodo, pasien memiliki riwayat penyakit jantung dan darah tinggi. Saat dibawa ke rumah sakitpun kondisi pasien tersebut sudah tidak sadar. Tetapi waktu diperiksa, kata dia, ada infeksi paru lalu melakukan pemeriksaan sesuai SOP, saat mau diperiksa swaf pasien keburu meninggal.

Memang jelasnya, sejauh ini kepanikan warga terkait Covid-19, sangat kuat. Karena penyakit ini cepat menular. Untuk itu, dirinya menghimbau agar masyarakat tetap tenang menyikapi permasalahan ini. Jika ada gejala di tengah-tengah masyarakat langsung laporkan ke pihak berwenang.

“Wajar kalau masyarakat kaget saat tim medis dari RSUD waktu mengantarkan jenazah menggunakan APD lengkap. Karena sebelum meninggal, kita baru saja memeriksa pasien. Takut boleh, tapi jangan terlalu panik sehingga menimbulkan kecemasan yang berlebihan. Mari sama-sama kita perangi penyakit ini dengan menjaga kebersihan,” pungkas Husodo. (Igie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *