Forkopimda Garut Langsung Awasi Lima Kecamatan Ini, Dana Fisik Rp10 Juta Per RW Digeser Guna Penanganan Penyebaran Covid-19

FOKUS6,844 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Pasca adanya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dinyatakan Positif Covid-19, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut, menggelar rapat koordinasi di gedung Pamengkang, Kabupaten Garut, Selasa (31/03). Hadir Bupati dan Wakil Bupati Garut, Kapolres, Dandim 0611, Kepala SKPD dan Instansi vertikal dilingkungan Pemerintah Kabupaten Garut.

Wakil Bupati (Wabup) Garut, dr Helmi Budiman, usai acara menyampaikan, pembahasan rapat yakni, pertama, terkait pengambilan sikap meningkatnya jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Selanjutnya, terkait adanya pasien yang dinyatakan Positif Covid-19 di Kecamatan Wanaraja, yang mana disampaikan informasinya tadi malam.

“Tentu ini harus disikapi oleh kita semua, dari tingkat Kabupaten yakni Muspida dan Gugus Tugas yang di Ketuai langsung oleh bapak Bupati. Kemudian, saya berharap juga ini ditindaklanjuti sampai kebawah, di tingkat Kecamatan, Desa dan RT, RW,” ucap Helmi, Selasa (31/03).

Lanjut Wabup Helmi, ia berharap semuanya saling bahu-membahu, baik pemerintah maupun masyarakat dalam hal ini tokoh agama dan masyarakat. Saat ini kita semua harus memperketat social distancing atau fyskal dintancing, utama adalah tinggal di rumah. Apalagi dengan kondisi saat malam hari, harus lebih diperketat lagi.

“Saya minta semua mengaktifkan kembali ronda malam. Ketua RW melakukan langkah langkah preventif dan biayanya itu sudah kita siapkan, yakni yang sebelumnya untuk gotong royong fisik, kita geser untuk penanganan penyebaran Covid-19, yang nilainya Rp10 juta per RW,” beber Helmi.

Untuk masalah penyekatan-penyekatan wilayah, imbuh Helmi, ini akan lebih diperketat di kecamatan-kecamatan sekitar Kecamatan Wanaraja, seperti Pangatikan, Sucinaraja, Karangpawitan dan Banyuresmi. Pengawasannya terhadap lima Kecamatan tersebut, ini akan diperketat lagi, karena posisi pasien yang positif itu berada di titik sentral di lima Kecamatan tersebut.

“Di sini yang paling utama yang kita perhatikan adalah pasar. Dari lima Kecamatan ini mayoritas belanjanya masyarakat ke pasar Wanaraja. Makanya pasar ini khawatir nantinya akan menjadi sumber penularan virus. Kita akan mengambil kebijakan pasar ini akan diliburkan satu sampai tiga hari untuk sterilisasi dan dilakukan penyemprotan desinfektan, untuk memutus mata rantai penyebaran,” tandasnya.

Helmi juga berharap, masyarakat memahami akan hal ini, untuk angkutan juga seperti delman akan kita beri kompensasi dan untuk akan angkutan lainnya kita akan batasi, akan dilakukan screening oleh petugas Puskesmas bersama petugas-petugas lainnya.

“Sejak tadi pagi pun saya sudah menginstruksikan kepada pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk tracing atau penelusuran kelapangan, siapa saja yang pernah kontak dengan pasien positif tersebut. Sampai tadi siang saya menerima laporan sudah ada tigapuluh satu orang yang ditelusur dan terus dilakukan pemantauan,” pungkasnya. (YB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *