Kopi Garut Telah Ekspor 25 Ton ke Taiwan

FOKUS1,163 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Dinas Pertanian Kabupaten Garut terus berupaya mengembangkan potensi produk kopi melalui setelah Festival Kopi Garut 2019, kali ini turut meriahkan Garut Festival Culture (GFC) yang diselenggarakan oleh pengusaha Dodol Picnic.

Melalui Yudi Herdianan S,Hut, Kasi Tanaman dan Penyegaran Bidang Perkebunan Dinas Pertanian menyampaikan, Dukungan penuh untuk mensukseskan acara GCF dengan menampilkan komoditi khas Garut, diantaranya dodol Garut dan kopi Garut. Diharapkan kopi Garut terangkat dengan adanya gelar event dari HDCI dan lainnya, dapat memasyarakatkan kopi Garut menjadi icon Garut.

“Garut mempunyai potensi besar terhadap kopi dan sudah menjadi komoditi strategis untuk dikembangkan lebih luas karena kopi Garut sudah mencapi 4800 hektar di kawasan Gn. Papandayan, Gn. Guntur, Talaga Bodas dan Gn. Cikuray”, ujar Yudi.

Lanjutnya, selain meningkatkan pendapatan pemerintah daerah, diharapkan para petaninya juga dapat menikmati kesejahteraan. Kopi Garut sudah ekspor 23 ton utk Taiwan, untuk Portugal dan Inggris sebanyak 60 ton masih tahap proses.

Strategi kebijakan Pemda Garut melalui Dinas Pertanian adalah peremajaan, pengembangan dan intensifikasi. Untuk meningkatkan daya saing dinas Pertanian memberikan bantuan berupa sarana alat pengolahan untuk UPH (Unit Pengelola Hasil) pada 5 kelompok tani. Upaya meningkatkan kwalitas kopi dilakukan berupa bimbingan teknis pelatihan, khusus kopi organik dan kopi special tea untuk meningkatkan kwalitas hasil kebunnya.

Sementara, Ardy Firdian S.Hut, M.Si, Bidang Tanaman dan Perkebunan mengatakan kopi Garut mempunyai ciri khas dari warna dan rasa, yang tidak dimiliki oleh kopi daerah atau negara lain. Untuk alasan itu yang kita angkat menjadi icon Garut.

Selaku Kabid Perkebunan, dirinya sangat bersyukur dengan adanya Garut Culture Festival dapat lebih mendongkrak potensi pertanian yang ada di Garut, selain kopi, ada teh, jeruk, dan lainnya yang disajikan saat acara. Diharapkan agenda tersebut menjadi agenda tahunan kabupaten.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Ir Beny Yoga G, MP menyampaikan kegiatan kolaboratif, dari beberapa komunitas selain dodol, jeruk dan lain-lain. Kopi Garut yang sudah mendunia, Cuma sangat disayangkan di Garut sendiri belum begitu mengangkat. “Dengan momentum ini mudah-mudahan komunitas kopi Garut terangkat, tujuan akhirnya tetap untuk mensejahterakan para petani Garut”, harapnya.

Dijelaskan Ir. Beny, kopi Garut beberapa kali ikut festival terakhir di Fest Kopi tingkat Jabar, kopi Garut mendapat juara 1, sudah mengalahkan kopi Jabar lainnya. Dengan banyak kegiatan seperti inilah, selain mempopulerkan kopi Garut. Pada kesempatan ini kita juga launching Kidogar Kopi Dodol Garut, Kopi Garut juga sudah bisa dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat penggemar kopi dengan adanya kopi Garut kemasan saset.

“Rencana di kedepannya kita (Disperta) sedang mengupayakan pergudangan khusus kopi, untuk menangani saat krisis kopi, kita diharapkan punya stock untuk menstabilkan pasar kopi. Salah satu terobosan pembangunan gudang ini harus ada kolaborasi antara pertanian, Indag dan Koperasi. Rencana ini sudah dibahas di Musrenbang minggu yang lalu”, terang Beni. (Bulan)**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *