Evi Hartaz Alvian ; Ciptakan Kadin Garut yang Mak Nyuss, Bukan Kadin yang Tetap Kurus

SEPUTAR GARUT1,785 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Aura pelaksanaan Musyawarah Kabupaten (Mukab) VII Kadin kabupaten Garut terutama dalam pemilihan calon ketua Kadin, dirasakan ada hal yang luar biasa dalam proses pemilihan Ketua Kadin kali ini. Demikian diungkapkan Evi Hartaz Alvian, direktur PT.Bumi Desa Sejahtera,Direktur PT. Bumdesmart Indonesia juga  Pengurus  Hiswana Migas Kabupaten Garut saat membuka percakapan pada Kamis (16/1).

Kata Evi, hawa luar biasanya Mukab ini karena masyakarakat Garut sangat megharapkan akar ekonomi termasuk UMKM bisa tumbuh kembang melalui Rencana  kerja sang ketua terpilih ke depan. Tetapi di balik itu, ada proses yang panjang sehingga akhirnya muncul wajah baru yang sekaligus memunculkan sebuah harapan baru.

“Kadin merupakan satu-satunya organisasi pengusaha yang dibentuk berdasarkan undang-undang dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang dikukuhkan melalui Keputusan Presiden (Kepres). Ada sepuluh tugas pokok Kadin, di antaranya memberdayakan organisasi perusahaan dan organisasi pengusaha, mendorong tumbuh dan berkembangnya kewirausahaan dan wirausaha baru, serta mengembangkan bisnis, baik yang memiliki lingkup nasional, regional, maupun internasional”, ujarnya.

Karena itu, imbuhnya, Kadin memiliki peran penting dalam memajukan dunia usaha. Jalannya organisasi Kadin dan perannya dalam melaksanakan tugas-tugas pokoknya secara langsung, akan ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi sebuah daerah. Di uraikan EvinHartaz, dari sejumlah indikator, kabupaten Garut masih termasuk Kabupaten tertinggal di Jawa Barat. Ranking IPM ke 25 dari 27 Kabupaten / Kota di jawa barat, Pendapatan perkapita Rp.20.000 per orang, “PDRB Nasional Rp.56 juta, sedangkan PDRB Garut rata-rata Rp.13 juta pertahun. Jauh sekali dan membuat kita prihatin dengan pertumbuhan ini”, kata Evi Hartaz.

Lanjutnya lagi, mayoritas pendidikan di kabupaten Garut sangat rendah. Dari penduduk 2.4 juta bila dibagi, jumlah penduduk tidak sekolah 471.161 orang, tidak tamat SD 227.927 orang, Tamat SD 789.830, jumlah sarjana muda 13.765, Diploma lV atau strata l adalah 41.080 orang, strata ll 2.469 orang dan strata lll 169 orang. Lihat saja, angka kemiskinan masih di atas 8% yakni 9,27 persen dari jumlah penduduk kabupaten Garut atau sekitar 250.000 orang dengan penghasilan rata rata 1,5 juta / bulan.

“Rendahnya pertumbuhan ekonomi Garut, salah satunya disebabkan oleh minimnya usaha-usaha produktif yang memberi nilai tambah. Para pengusaha di Garut masih berorientasi pada dana pemerintah sehingga hanya berkutat pada usaha-usaha kegiatan konstruksi. Nah, di sinilah Kadin Garut bisa mengambil peran, terutama dalam mendorong lahirnya usaha-usaha baru di Garut dan mencetak dalam setahun setidaknya 250 sampai 500 enterpreneurs muda sebagai pelanjut kesuksesan para saudagar atau pengusaha Garut di masa Refomasi ini”, tegas Evi.

Imbunya lagi, harapan itu muncul seiring dengan akan terpilihnya pimpinan baru Kadin Garut. Jangan lagi ada stigma bahwa Kadin hanya menjadi wadahnya satu kamar dagang, Juga jangan sampai terjadi lagi blok-blok bahkan ketidak kompakan antar pelaku usaha di Kabupaten Garut ini. Kadin harus menjadi wadah pemersatu dan stimulus utama bagi kebangkitan era baru perekonomian  kabupaten Garut dan jangan lagi melahirkan pemahaman-pemahan yang individualisme dalam pemahaman tentang Kadin ke depan. “Ciptakan Kadin yang maknyuuusss, bukan Kadin yang tetap kurus”, kelakar Evi. (Bulan)**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Mantap, prinsip pelayanan di sekretariat kadin lebih diarahkan untuk penguatan kelembagaan umkm sesuai peraturan yang ada penguatan konsolidasi wawasan para umkm