Balon Ketua Kadin Agus Alfaz ; Kadin adalah Rumah Bersama

FOKUS1,557 views

Ketua panitia Pendaftaran Mukab VII Kadin Garut, Agus Indra Arisandi menyambut kedatangan Balon Ketua Kadin Garut, Agus Alfaz saat akan mendaftarkan diri di sekretariat Kadin Garut Jl. Terusan Pembangunan No.25.

 

HARIANGARUTNEWS.COM – Sehari sebelum penutupan pendaftaran calon ketua Kadin Garut periode 2020 -2025, Wakil Ketua Industri dan Imvestasi Kadin Garut Agus Alfaz mendaftarakan diri sebagai kandidat kedua setelah Yudi Lasminingrat. Tepatnya Senin (13/1) pukul 14.52 WIB, hanya didampingi beberapa pendukungnya, Alfas mengatakan Kadin adalah rumah dirinya dan rumah bersama, maka ia tak ada niat untuk memboyong para pendukung. Katanya, cukup ia dan beberapa teman saja yang mendampingi.

“Kadin merupakan rumah kami, jadi saya cukup beberapa orang saja mendampingi. Anggap saja saya pulang ke rumah”, katanya, usai menyerahkan formulir mendaftaran yang diterima panitia pendaftaran.

Imbuh Alfaz, dirinya siap melanjutkan estafes kepeminpinan ketua Kadin sebelumnya. Dia pun menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada ketua Kadin H. Deden Sopyan, dewan pertimbangan, seluruh jajaran pengurus, khususnya sangat berterima kasih pada tim panitia SC dan OC yang sudah bekerja luar biasa.

Terkait rencana kedepan jika dirinya terpilih sebagai ketua Kadin, Agus Alfas menyebutkan tentunya dibalik kelebihan Kadin yang sekarang, pasti ada kekurangan. Kelemahan akan diperbaiki, sementara yang baiknya akan dipertahankan dan dilanjutkan.

“Jika saya ditakdirkan menjadi ketua Kadin, ada beberapa hal yang lebih fokus di private sektor, yakni di ekonomi kreatif, industri pariwisata, dan agro industri. Saya akan lebih optimalkan leading-leading sektor yang belum tergarap oleh kepemimpinan yang sekarang. Pada prinsipnya akan melanjutkan kepemimpinan kakanda H. Deden Sopyan”, ujarnya.

Adapun menyikapi era industri era 4.0, katanya kita harus melangkah di era 4.0, ini sebuah perjalanan revolusi industri dari mulai industri hijau di Jerman dengan tenaga kudanya,  manusia berubah menjadi tenaga mesin, itu era 1.0. Era 2.0 dengan adanya kendaraan mesin dan mobil. Era 3.0 era Komputerisasi dan era 4.0 Komputerisasi, digitalisasi sekaligus online. “Kedepan Kadin mempresentasikan diri untuk era 4.0. Semua sudah komputerisasi atau robotik, dari mulai lelang sampai UMKM juga harus disiapkan online. Sebagai indusri kreatif agar bisa bersaing, globalisasi yang tidak bisa ditahan tapi minimal Kadin sudah bisa memproteksi untuk industri lokal”, tegas Alfaz.

Sebagai penutup dirinya mengatakan, Industri lokal sangat berat kalau harus dipersandingkan dengan industri multinasional. Paling tidak Kadin harus merumuskan regulasi bersama pemerintah, bukan hanya mendorong tapi juga melindungi dunia industri kreatif. (Bulan)**

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *