Potensi Tersembunyi Pelukis Mural Asal Pangatikan Garut, Ini Harapan Miftah

FOKUS2,832 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Jika dulu mural hanya sebagai bentuk ungkapan, mengkritisi masalah sosial lewat gambar dan tulisan di dinding jalanan, trotoar, kini mural menjadi bisnis manis seni lukis. Mural menjadi salah satu pilihan untuk mempercantik interior.

Bahkan mural juga menjadi daya tarik tersendiri sebagai spot foto yang menarik. Tidak heran jika kini banyak sekali cafe, restoran, hotel, apartemen hingga rumah menggunakan lukisan dinding atau mural sebagai Point of View dari sebuah ruangan.

Hal tersebut disampaikan Miftah Sholahudin (25), pelukis mural asal Kampung Lembur Panjang RT02/03, Desa Cimaragas, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut. Sambil asik menggambar logo Harian Garut News, pria yang belajar melukis secara otodidak itu punya mimpi besar di masa yang akan datang. Guna menyalurkan bakatnya, ia berkeinginan sukses dan bisa membuat lukisan mural di berbagai tempat.

“Saya ingin sukses dan bisa melukis di berbagai tempat dan lokasi. Saya mampu memaksimalkan keinginan pemesan, berbagai karakter dan pelukisan wajah yang hampir 90% mirip. Ide dan pikiran pemesan akan saya kembangkan terlebih dahulu di desain lalu kami aplikasikan di media dinding, kertas, kanvas yang akan di lukis sesuai keinginan pemesan,” promosi Miftah, Sabtu (04/01).

Sebelum itu terealisasi, Miftah yang lulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 5 Garut itu berkenginan bergabung dengan Graffiti Writers Garut membuat Kabupaten Garut lebih berwarna. Kata dia, banyak spot atau objek yang sudah diincarnya untuk lokasi berikutnya.

“Saya sebenarnya ingin membuat Garut lebih berwarna dengan lukisan. Di daerah Tanjung Tarogong Kaler ada lokasi bagus, semoga bisa. Kalau punya modal saya ingin menggambarnya, agar para wisatawan lokal bisa berkeliling dengan berjalan kaki sambil melihat lukisan, karya anak Garut,” harapnya.

Miftah mengaku, dirinya pernah diundang untuk menggambar dinding di sebuah cafe. Mural yang dibuat, kata dia, disesuaikan dengan selera, konsep cafenya sendiri hingga menjadi media branding secara tidak langsung. Biasanya media yang dipakai untuk menggambar, Miftah menggunakan pensil warna, cat, spidol, crayon dan lainnya. (Igie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *