Lagislator DPRD Jabar, Dadan Hidayatulloh Pemkab Garut Harus Antisipasi Bencana Jelang Musim Hujan

HARIANGARUTNEWS.COM – Menghadapi musim penghujan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, harus segera mengantisipasi terjadinya banjir bandang dan longsoran, seperti gunung papandayan dan gunung cikuray harus menjadi perhatian serta sejumlah lokasi yang menjadi langganan bencana longsor.

“Kami meminta dinas terkait mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengantisipasi dini terjadinya banjir dan bencana longsor,” ujar Anggota DPRD Jawa Barat yang juga anggota Komisi V, Dadan Hidayatulloh, Sabtu (9/11/2019).

Diketahui kata Dadan, Kabupaten Garut pada tahun 2016 dilanda banjir bandang yang mengakibatkan tewasnya manusia dan kerigian harta benda. Hal tersebut diakibatkan banyaknya kerusakan lingkungan, salah satunya gunung papandayan dan gunung cikuray.

“Bencana banjir bandang Garut, yang menjadi sorotan pemerintah pusat dan banyaknya korban harus menjadi cermin. Untuk itu Pemkab Garut sejak sekarang harus segera mengantisipasinya,” katanya.

Banyak cara dalam mengantisipasi bencana alam longsor dan banjir bandang. Yang mana menurut Dadan, dengan cara penanaman pohon, penghijauan di sejumlah resapan air serta mencegah terjadinya pengrusakan hutan.

“Dalam melakukan pencegahan Pemkab Garut harus melibatkan masyarakat sekitar termasuk komunitas lingkungan hidup. Masyarakat setempat bisa dilibatkan serta bisa diperbantukan dalam menjaga lingkungan,” ucapnya.

Masyarakat sekitar, jelas Dadan, harus terlibat langsung. Yang mana selain ikut membantu mengantisipasi nantinya dilibatkan dalam menjaga lingkungan hutan, gunung. “Jadi kalau sudah terlibat bisa ikut tanggung jawab. Jangan sampai setelah dilakukan penanaman ada yang merusak kembali. Nah itu perannya dilibatkan masyarakat,”

Dadan juga mengaku, akan meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan kajian kembali terkait izin tambang galian C yang ada di Kabupaten Garut. Yang mana sekarang ini Garut sudah gersang dan banyak gunung yang rusak dijadikan tambang galian C.

“Sekarang baru masuk pintu gerbang Kota Garut sudah terlihat banyaknya gunung yang menjadi tambang pasir. Padahal hal tersebut dampaknya akan merugikan masyarakat dan rawan terjadinya longsor dan banjir bandang,” pungkasnya. (Firman)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *