Gebyar Shalawat dan Istigosah Di Garut, DiKotori Adanya Dugaan Pungli Berkedok Infaq Pembayaran Jalan

FOKUS, SEPUTAR GARUT2,154 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Pengguna jalan desa yang melintas Kampung Rajapolah, Desa Sukalilah, Kecamatan Cibatu, mengeluhkan adanya pungutan liar yang dilakukan petugas parkir bagi para pengendara yang melintas jalan tersebut. Yang mana pada Jum’at (8/11/2019) malam, Pondok Pesantren Majelis Ta’lim Darul Hikmah menggelar gebyar shalawat dan istigosah dalam rangka maulid nabi muhamad, SAW.

Dalam karcis parkir tertera besar biaya parkir sebesar Rp 10.000 bagi kendaraan yang akan memarkir kendaraannya. Panitia menugaskan beberapa orang untuk memungut biaya parkir termasuk kendaraan yang hanya melintas.

Taufik Akbar (35) warga Kampung Selaawi, Desa Mekarsari yang melintas menggunakan kendaraan roda empat, menyangkan sikap panitia yang memungut biaya bagi kendaraan yang melintas. Bahkan, bukan saja kendaraan yang melintas para pedagang musiman yang kerap berjualan dalam acara muludan juga dikenakan biaya lapak.

“Aneh kok panitia melakukan pungutan biaya bagi kendaraan yang hanya melintas. Padahal tadi sudah bilang pada petugas hanya melintas dan tidak akan memarkiran kendaraan,” ujarnya.

Taufik juga sebenarnya tidak keberatan pungutan tersebut. Hanya saja sangat tidak etis saja gebyar shalawat dan istigosah terkesan di komersilkan dan dijadikan ajang mencari keuntungan.

“Tidak ada aturannya kalau muludan baik para pedagang dan kendaraan yang melintas dikenakan biaya. Ironisnya biaya parkir tersebut dalam parkir sebagai infaq untuk pembayaran jalan. Sedangkan jalan tersebut milik desa bukan milik seseorang.

Berdasarkan pantauan, lebih dari ratusan kendaraan roda dua dan empat yang terparkir di lapangan yang telah disiapkan oleh panitia penyelenggara 12 maulid. Bahkan petuas juga memegang karcis parkir dan menghentikan kendaraan yang hendak melintas.

Hingga berita ini dilaporkan belum ada pihak panitia yang bisa dikonfirmasi terkait adanya pungutan yang diduga pungutan liar dan terkesan mencari keuntungan. (Hidayat)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *