FMLP : Ketua DPRD Garut Lebih Memilih Beli Susu Anak Saat Ditanya Kelanjutan Pasmo Limbangan

FOKUS, SEPUTAR GARUT1,985 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Puluhan pedagang dan masyarakat Kecamatan Limbangan, yang tergabung dalam Forum Masyarakat Limbangan dan Pedagan (FMLP) menyesalkan sikap Ketua DPRD Kabupaten Garut, Euis Ida Wartiah yang sudah melecehkan masyarakat Limbangan. Pasalnya, saat hendak mempertanyakan kelanjutan permasalahan Pasar, yang sudah diaudensikan beberapa pekan ke belakang tidak mendapatkan jawaban yang sangat memuaskan.

“Jelas kami bersama pedagang dan masyarakat Limbangan sudah dilecehkan dan tidak lagi dianggap sebagai warga Kabupaten Garut. Yang mana Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah, lebih memilih menghindar dengan alasan untuk membeli susu anak saat hendak ditemui di Gedung DPRD Garut, Jalan Patriot,” ujar Humas FMLP, H. Yayan , Senin (4/11/2019).

Dikatakan Yayan, dirinya bersama masyarakat dan pedagang Pasmo Limbangan sudah menunggu sejak pagi hari. Bahkan harus rela menunggu pimpinan DPRD Garut yang sedang menggelar rapat dengan Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan sejumlah pejabat di ruangan Badan Anggaran (Banggar). Namun yang lebih menyakitkan bagi kami, yakni adanya jawaban dari Ketua DPRD Garut yang sudah dalam kendaraan dinasnya. “Saya ada perlu dulu untuk membelikan susu anak. Masalah pasar Limbangan sudah ada yang akan menerima,” ujar Yayan.

Yayan menilai, DPRD Garut di bawah kepemimpinan Euis Ida Wartiah, Enan, Agus Hamdani dan Moch. Romli sudah tidak lagi mau melayani keluhan masyarakat terutama para pedagang Pasmo Limbangan yang sudah enam tahun menderita.

“Kedatangan kami hanya ingin mendapatkan jawaban, apakah benar DPRD Garut akan membentuk Pansus menindaklanjuti hasil audensi yang sudah dilakukan. Ternyata mendapatkan jawaban Ketua DPRD lebih memilih untuk membeli susu untuk anak. Bahkan ditunggu tidak kembali muncul batang hidungnya,” tegasnya.

Setelah mendapatkan jawaban Ketua DPRD Garut tersebut, kami langsung mengingatkan pada Ketua DPRD, kalau ada kejadian besar di Limbangan jangan salahkan masyarakat dan pedagang. “Kami akan melakukan penutupan akses jalan nasional. Sampai tuntutan kami membentuk Pansus dan penyelesaian Pasmo Limbangan diselesaikan,” cetusnya.

Yayan mengaku, perwakilan Garut utara yang duduk di DPRD Garut terdapat tiga orang yang menjadi pimpinan DPRD Garut, semuanya tidak berdaya dalam menuntaskan Pasmo Limbangan. “Tiga orang yang menjadi pimpinan DPRD semuanya berasal dari Dapil Utara, ternyata mereka hanya ingin duduk saja menjadi wakil rakyat yang memang tidak mau mendengarkan keluhan masyarakat. Hanya menikmati gajih yang puluhan juta. Apakah tidak malu dengan besarnya gajih yang diterimanya,” pungkasnya dengan nada kesal. (Hidayat)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *