HARIANGARUTNEWS.COM – Pro kontra pemasangan dua akses untuk masuk ke ruangan Komisi dan Fraksi di DPRD Garut, kini sudah dilengkapi dengan alat fingerprint yang dijaga ketat petugas keamanan di Gedung Wakil Rakyat tersebut, kendati hal ini dengan alasan untuk keamanan.
Anggota DPRD Kabupaten Garut, Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Dedi Suryadi, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Garut periode 2004-2009, menuturkan, hal ini bisa mengganggu kenyamanan dan masyarakat akan sulit kalau mau bertemu dengab anggota DPRD.
“ini sangat disayangkan adanya pemasangan alat fingerprint di dua akses masuk ke ruangan Komisi dan ruangan Fraksi. Masyarakat akan merasa tak nyaman dengan adanya pemasangan alat tersebut dan lagi akan menyulitkan masyarakat untuk bertemu dengan anggota DPRD, ujar Dedi, Minggu (03/11).
Dedi menjelaskan, kalau untuk ruang pimpinan ini hal yang wajar, tetapi kalau ke ruangan Komisi dan Fraksi itu kayaknya kurang pas. Seolah-olah akan menutup akses masyarakat untuk bisa menemui anggota DPRD dan Fraksi. Ruang Komisi dan ruangan Fraksi yang ada di DPRD Garut, lanjut Dedi, selama ini memang kerap menerima tamu yang melakukan konsultasi ataupun ingin berkomunikasi langsung dengan wakil rakyat.
“Dalam hal ini saya berharap, Sekretariat DPRD Garut perlu mengkaji ulang pemasangan alat fingerprint yang saat ini sudah digunakan, karena pemasangan alat tersebut akan menimbulkan kontra dan menyulitkan akses komunikasi dengan masyarakat,” beber Dedi.
Ia menyarankan, daripada menimbulkan Kegaduhan dengan pemasangan alat fingerprint di lingkungan DPRD Garut, sebaiknya pemasangan alat tersebut dilakukan di ruangan yang memang memiliki privasi khsusu, misalnya di ruangan Badan Anggaran, tujuannya agar dalam setiap pembahasan yang dilakukan di ruangan banggar tidak akan terganggu dengan lalu lalangnya masyarakat.
“Konstituen akan tidak bebas dan merasa dibatasi karena tidak bebas bertemu wakil rakyat yang dipilihnya sebagai anggota DPRD Garut,” pungkasnya. (Hidayat)***
