Pasar International Akui Kopi Jawa Barat, Memiliki Kualitas Tinggi

FOKUS, SEPUTAR JABAR1,271 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat, M Arifin Soendjayana, mengaku, cita rasa kopi asal Jabar telah diakui oleh pasar internasional. Walaupun demikian dunia belum mengetahui kalau kopi dari Jabar sangat berkualitas baik.

“Kopi Jabar memang memiliki kualitas cukup tinggi. Bahkan dunia internasional juga sudah mengakui cita rasanya. Untuk itu kami mendorong agar produk kopi ini, bisa menggarap pasar dunia,” ujarnya, Jum’at (1/11/2019) pada acara pembukaan West Java Specialty Coffe Festival (WJSCF).

Arifin mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong industri kopi supaya meluaskan jaringan kemudian bisa menyasar pangsa pasar dunia menggunakan brand kopi Jawa Barat.

Menurut dia, kopi Jawa Barat telah menyumbang volume ekspor kopi Indonesia ke mancanegara tapi belum memiliki data pasti volume kopi Jabar yang masuk pasar ekspor.

Dia mengatakan mayoritas ekspor kopi dari Jawa Barat pada produk berkualitas tinggi. Oleh karena itu dengan digelarnya eacara WJSCF pada 1-2 November 2019 diharapkan bisa menjadi media untuk mempertemukan pengusaha kopi Jawa Barat dengan pasar internasional.

Pada acara tersebut, kata Arifin pihaknya menggandeng Specialty Coffee Association of Indonesia dan Asean Coffee Federation (ACF).

“Acara ini menjadi ajang kolaborasi antar pengusaha kopi, khususnya yang specialty. Perwakilan dari Singapura dan Malaysia hadir di sini. Harapannya, jejaring pengusaha kopi di Jabar bisa ke tingkat internasional,” katanya dilansir dari antaranews.com.

Sementara itu, Ketua Dewan Kopi Indonesia Anton Apriyantono mengatakan, secara kualitas kopi Jawa Barat telah memiliki reputasi di mata dunia tapi seiring upaya meningkatkan pasar, produktivitas kopi Jawa Barat harus ditingkatkan.

“Menurut saya acara seperti ini upaya bagus untuk kembalikan dan kembangkan kopi Jawa Barat dan kami mendukung upaya ini. Apalagi di Jawa barat ada pengusaha eksportir, kita bisa kolaborasikan itu,” kata Anton.

Menurut Anton dari sekitar 600.000 hingga 700.000 produksi kopi nasional, sekitar 60 persen telah masuk pasar ekspor dengan komposisi produksi kopi robusta hampir 70 persen. (Hidayat/ANT)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *