Di Cibatu Garut, Bocah 5 Tahun Miliki Kelamin Ganda

FOKUS, SEPUTAR GARUT18,994 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Warga Kampung Pasir Malaka, Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, yang didiagnosis mengalami Hiposadia serta kelainan pada kelamin. Dia adalah Muhammad Rizki Jakaria (5) yang sejak lahir tidak memiliki lubang kencing.

Rizki yang sudah duduk di sekolah TK secara kehidupan sehari-hari terlihat normal bergaul bersama anak lainnya. Kendati demikian, kedua orang tuanya yang hanya bekerja buruh serabutan, dihantui dengan kondisi anaknya yang kian menginjak usia dewasa.

Saat ditemui Ibu kandung dari Muhamad Rizki Jakaria, Desi Mariantina (27), ia memaparkan kondisi anaknya yang saat lahir memiliki berat badan sekitar 1,5 Kg. Saat itu tidak ada tanda-tanda kalau anaknya memiliki kelainan, hanya saja setiap akan buang air kencing anak tersebut kerap nangis.

“Saat mau buang air kecil selalu kayak anak perempuan ada lubang dibawah alat vitalnya dan harus dibuka kedua tangan. Tak ada lubang air kencing sejak kecil,” terang Desi, Minggu (27/10).

Desi mengaku, anaknya ini pernah di bawa ke Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Garut dan dan menurut keterangan dokter, divonis mengidap penyakit Hiposadia dan ada kelainan pada kelaminnya. Dengan alasan terkendala biaya untuk pemeriksaan USG dan Cek Hormon ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, selama satu tahun surat rujukan dari Rumah Sakit tidak pernah dilakukannya.

“Dengan kondisi ekonomi yang sulit apalagi suami saat ini sedang menganggur, anak kondisinya seperti ini, saya bingung harus memiliki uang jutaan rupiah, kebingungan makin parah dan akhirnya membiarkan anaknya menderita. Kemana lagi harus mendapatkan uang besar,” keluh Desi, sambil berlinang air mata.

Dikatakan Desi, ia kerap didampingi oleh seorang kader tingkat RW bernama Ema jika hendak memeriksakan kesehatan anaknya, termasuk mendaftarkan sebagai peserta BPJS. Hany saja saat dikonsultasikan pihak Rumah Sakit, Kepesertaan BPJS tidak bisa menjamin untuk pembayaran USG dan Cek Hormon, hanya untuk biaya operasi saja yang mendapatkan jaminan.

Dengan kondisi kini anaknya semakin hari semakin terus beranjak dewasa, lanjut Desi, kegelisahan terus dirasa dan terus menghantuinya, kendati pun jika bergaul dengan anak seusianya terlihat gembira.

“Pak Bupati, Pak Gubernur bantu kami agar bisa membawanya ke RSHS Bandung, saya berharap ada keajaiban terjadi hingga anak saya bisa sembuh, saya ingin anak saya seperti anak yang lainnya hidup normal,” pintanya.

Sementara ayah kandung Muhamad Rizki Jakaria, Sutisna (34) dengan kondisi penyakit yang terjadi pada anaknya yang sudan lima tahun berjalan, ia hanya bisa pasrah.

“Saya menganggur tak ada ketjaan pasti, hanya mengumpulkan uang jika ada yang menyuruh bekerja. Semoga ada bantuan yang bisa dapat menyembuhkan anak saya ini,” pungkas Sutisna. (Hidayat)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *