Janjikan Status PNS, Mantan Ketua PGRI di Garut Ini Bantu Guru Honorer hingga Keluar Uang Rp40 Juta

FOKUS2,236 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Seorang guru honorer di wilayah Pasirwangi, Kabupaten Garut, tertipu puluhan juta rupiah setelah diiming-imingi menjadi PNS. Melalui orang tuanya, Mustofa (59), korban menyetorkan uang tersebut kepada mantan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Pasirwangi, yang mengaku dekat dengan pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Korban berinisal DM merupakan guru honorer di SDN Padaawas 2, Desa Padawaas, Kecamatan Pasirwangi. Dia sudah 13 tahun menjadi guru honorer sejak 2004 dan berharap dapat diangkat menjadi pegawai negeri atau PNS.

“Ketua PGRI itu masih paman dari DM, menantu saya. Dia menjanjikan kepada DM untuk diloloskan dan diangkat menjadi PNS. Namun sejak 2014 belum ada kabarnya hingga sekarang. Padahal uang itu saya yang bayar,” kata H Mustofa (59) yang tinggal di Kampung Negla RT02/04 Desa Barusari, Kecamatan Pasirwangi kepada hariangarutnews.com, Rabu (23/10) malam.

Mustofa menuturkan, dalam pertemuan yang berlangsung pada 2014 silam, dirinya bersama korban kemudian bertransaksi uang Rp40 juta sebagai syarat diloloskan menjadi CPNS. Kedua pihak antara korban dan pelaku lalu membuat surat perjanjian tertulis yang ditandatangani di atas materai. Pelaku mengaku bersedia membantu korban, kalau tak lolos tes CPNS dirinya bersedia mengembalikan uang korban.

“Pada awal bulan tahun 2014 kami menyerahkan uang Rp5 juta, berikutnya tanggal 25 September 2015 kami menyetor Rp25 juta. Dan terakhir Rp10 juta namun tidak menggunakan kwitansi. Jadi totalnya Rp40 juta, itupun kami dapat dari hasil pinjaman kesana-kemari,” terang Mustofa sambil menunjukan bukti kwitansi serah terima uang jaminan lolos PNS tersebut.

Menurut Mustofa, awal-awal setelah dirinya menyetorkan uangnya ke pelaku, keduanya masih kerap berkomunikasi. Satu tahun kemudian, Mustofa pun mulai bertanya-tanya mengenai nasib menantunya yang dijanjikan naik status menjadi CPNS. Sebab, uang Rp40 juta sudah disetorkan, namun kabar baik tersebut belum juga datang.

“Karena ini kan cara pintas, masa saya harus menunggu lama. Jadi tanya ke dia langsung. Namun sampai sekarang belum ada kejelasan baik status maupun uang yang saya serahkan ke dia,” ujar Mustofa.

Tidak lama setelahnya, kata dia, mantan Ketua PGRI itu mulai sulit ditemukan. Mustofa meyakini, banyak korban lainnya yang terkena tipu daya Usep selama ini dengan modus menjanjikan pengangkatan honorer.

Sementara, Usep Saefuloh mengatakan, sewaktu dirinya menjabat Ketua PGRI Kecamatan Pasirwangi para guru honorer semua ramai-ramai mengurus masalah Katagori Dua di wilayah Kabupaten Garut. Saat itu keponakannya meminta kepada dirinya untuk diurus pemberkasan.

“Karena sama keponakan dan takutnya kena tipu, kebetulan waktu itu saya sebagai ketua PGRI mengantarkan uang sebesar Rp 20 juta bersama mertuanya, kemudian waktu itu bertemu dengan sauadar Ali lalu diserahkanlah uang tersebut. Saya hanya menyaksikan, tidak pernah memegang sama sekali,” aku Usep, Kamis (24/10) di Kantor PGRI Kecamatan Pasirwangi.

Usep melanjutkan, uang tersebut adalah untuk pengurusan katagori dua. Setelah itu tanpa sepengetahuan dirinya, uang sudah diminta kembali oleh saudara Ali sampai total akhirnya Rp 40 juta, dan sejak saat itu tak ada informasi apa-apa, cetus dia. Setelah sekian lama tidak ada kabar, tiba-tiba ada lagi rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari umum dan katagori dua.

“Kebetulan dua saudara yang lainnya lulus CPNS tanpa keluar uang dan disangkanya saya yang mengurus, dia sudah keluar uang masih belum diangkat. Padahal saya tidak tahu apa-apa, dan juga uang tersebut sudah diambil kembali dari orang yang mengurusnya yang bernama Ali soerang tenaga honorer katagori dua di Badan Kepegawaian Daerah (BKD),” beber Usep.

Ironisnya, Usep mengaku tidak mengenal dekat dengan Ali, dia hanya tahu keberadaan tempat tinggalnya. Sementara dua kwitansi yang ada pada korban merupakan atas nama dirinya yakni Usep Saefuloh sebagai tanda terima bahwa dia yang menyerahkan uang kepada seseorang berinisial GN dengan bermaterei Rp6 ribu.

Terpisah, Ketua PGRI Kabupaten Garut, Drs H Mahdar Suhendar M Pd setelah mendengar kabar adanya dugaan penipuan oleh bawahannya itu, telah memanggil yang bersangkutan. Mahdar juga membenarkan bahwa US merupakan mantan Ketua PGRI Kecamatan Pasirwangi sebelumnya.

“Ya benar saudara Usep Saefuloh yang saat ini mengajar di SDN Karyamekar 3 merupakan mantan Ketua PGRI Pasirwangi dan saya telah mendengar persoalan ini. Mudah-mudahan bisa diselesaikan secara musyawarah,” ujar Ketua PGRI Kabupaten Garut melalui telepon selulernya. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *