Kagud Bulog Garut : Utamakan Kualitan dan Kuantitas Beras

FOKUS, SEPUTAR GARUT1,764 views

HARIANGARUTNEWS.COM –  Distribusi Penyaluran beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) hingga akhir bulan Oktober 2019 dipastikan mencapai 50%. Hal ini diungkapkan Kepala Gudang Bulog Garut, Suherman Taryana. yang mana para agen sudah melakukan Purchase Order (PO) yang diketahui oleh TKSK.

“Kita targetkan mencapai 50 persen. Walaupun itu belum seluruhnya di distribusikan melalui Bulog,” ujarnya, Rabu (23/10).

Suherman menjelaskan, dengan belum maksimalnya sosialisasi ke setiap Kecamatan dan Agen, menjadi kendala, banyak agen yang belum melakukan PO pada Bulog Garut dalam penyaluran beras BPNT. Padahal, sudah jelas ada aturan yang sudah dikeluarkan oleh Kementrian Sosial (Kemensos) RI yang bekerjasama dengan Bulog dalam penyaluran beras BPNT.

“Kita akan bersama-sama dengan Pemkab Garut dalam mengejar target, akan gencar melakukan sosialisasi terhadap seluruh agen dan Kecamatan di Kabupaten Garut,” katanya.

Suherman mengaku, adanya informasi pemalsuan karung yang mirip dengan yang dikeluarkan oleh Bulog Garut. Hal tersebut sudah terendus oleh kami.

“menggunakan karung beras yang sama dengan Bulog. Padahal itu bukan yang dikeluarkan oleh kami. Bulog tidak pernah memberikan pada suplier yang bukan ditunjuk oleh Bulog, maka jangan terkecoh,” cetusnya.

Masih kata Suherman, penyaluran beras BPNT tetap memperhatikan kuantitas produksi beras itu sendiri. Serta akan memberntas jaringan mafia beras yang akan merugikan masyarakat selaku penerima BPNT.

“Komitmen Bulog untuk memberikan kualitas dan kuantitas yang baik, dan kita akan berantas mafia beras yang hanya mencari keuntungan saja,” tegasnya.

Ditambahkan Suherman, verifikasi yang mengajukan jadi mitra Bulog sebagai supplier, akan dilakukan dalam menentukan suplier yang akan di tunjuk oleh pihak Bulog Garut. Yang mana verifikasi tersebut meliputi kualitas beras, kuantitas beras, gudang serta penggilingan padi dan gabah yang akan dijadikan beras.

“Kami lakukan verifikasi yang sangat ketat bagi mereka yang sudah mengajukan untuk menjadi mitra bulog,” katanya.

Suherman menegaska, jika menemukan kualitas dan kuantitas yang buruk, ia meminta untuk segera melapor pada Bulog Garut. Yang kemudian nantinya akan dengan penarikan beras dan dilakukan penggantian.

“Saya tegaskan jika menemukan karung bulog dilapangan yang dikeluarkan oleh bukan mitra bulog serta tidak melakukan PO ke Bulog, agar untuk diamankan,” pungkasnya. (Rendi)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *