TKSK Banyuresmi Lakukan Bantah Adanya Tudingan Pungli BPNT

FOKUS, SEPUTAR GARUT1,592 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Terkait adanya tudingan dugaan pungutan sebesar Rp 4.500 setiap KPM penerima bantuan BPNT. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Banyuresmi, Ai Komariah, membantah keras tudingan tersebut. Yang mana selama ini penyaluran BPNT sudah sesuai dengan Pedum yang di keluarkan oleh Kemensos.

“Selama ini tidak pernah ada pungutan, tudingan tersebut tidak benar kang. Buktikan saja kalau itu memang terjadi,” ujarnya, Minggu (13/10/2019).

Dikatakan Ai, terkait penyaluran beras dan telur yang sudah di distribusikan sebelum proses pencairan. Menurutnya, itu tidak menyalahi aturan dan sudah dilakukan sesuai dengan PO dari Agen.

“PO sudah dilakukan, barang sudah dikirim ke setia agen, tiba-tiba ada surat yang dikeluarkan oleh Bank BNI, kalau pencaiaran/penggesekan penerima BPNT diundur untuk bulan Oktober. Terlebih, telur ayam yang sudah ada takut busuk sehingga berdasarkan kesepakatan RT, RW dan penerima di bagikan,” katanya.

Ai juga menjelaskan, bantuan beras dan telur yang sudah disalurkan pada penerima jumlahnya sesuai dengan jumlah KPM, yakni untuk desa Karyasari sebanyak 490 KPM dan desa Pamekarsari 311 KPM dengan jenis beras premium plus. “Pihak Bulog juga sudah mengetahui adanya perubahan proses pencairan sesuai dengan surat edaran Bank BNI,” ucapnya.

Sementara Kepala Bulog Garut, Suherman Taryana, mengatakan, untuk pendistribusian beras dan telur BPNT di Kecamatan Banyuresmi baru didistribusikan ke KPM hanya baru dua desa. Hal tersebut jika melihat dari Pedum tidak menjadi persoalan, hanya saja itu ada perbedaan pemahaman. “Jadi begini, biasanya kan KPM mengesek dahulu baru bisa menerima beras dan telur. Sedangkan adanya surat edaran yang beru keluar dari BNI untuk proses pencairan mundur. Tetapi beras dan telur sudah diterimanya, itu tidak jadi masalah,” ujarnya.

Suherman juga menjelaskan, untuk pendistribusian beras BPNT yang melalui bulog itu sudah sesuai dengan aturan. Yang mana sekarang setiap agen melakukan pemesanan dengan di ketahui oleh TKSK. “Berbeda kita juga sudah mengendus adanya proses penggesekan terlebih dahulu baru proses distribusinya akan dilakukan beberapa hari setelah penggesekan, itu yang akan menjadi masalah,” ucapnya.

Ia juga mengaku, akan menindak tegas bagi suplier BPNT melakukan kecurangan dalam pendistrubusian beras. Yang mana akan di coret dari mitra kerja bulog. “Kita juga tidak akan main-main dalam penyaluran beras BPNT, jika ada mitra/suplier yang nakal kita akan sikat habis,” tegasnya. (Daus)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *