Puskesmas Pameungpeuk Garut, Suguhkan Konsep Reformasi Pelayanan Kesehatan Primer Kepada Tim Penilai FKTP Provinsi Jawa Barat

SEPUTAR GARUT1,861 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Unit Pelayanan Tekhnis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pameungpeuk mewakili Kabupaten Garut mendapat kunjungan dari Tim Penilaian Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Berprestasi Provinsi Jawa Barat, Jumat (20/09). Puskesmas Pameungpeuk akan berkompetisi dengan perwakilan Kota/Kabupaten lainnya untuk kategori Puskesmas Pedesaan.

Tim Penilai FKTP dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang berjumlah tiga orang tersebut tak lain untuk menilai administrasi, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Adapaun alur proses penilaian di mulai acara pembukaan, presentasi dari Kepala Puskesmas Pameungpeuk menyampaikan tentang Admen, pelayanan UKM dan UKP serta dilanjutkan telusur dokumen dan untuk UKP langsung ke pelayanan, UKM ke pemegang program dan lintas sektor.

Tim Penilai FKTP Provinsi Jawa Barat didampingi Kepala Puskesmas Pameungpeuk mengunjungi stand produk binaan Puskesmas.

Usai kedatangannya disambut dengan upacara adat, Ketua Tim Penilai, Ucu Saefurohman S.Kep, Ners, MKM saat melakukan penilaian di Puskesmas Pameungpeuk pihaknya mengatakan, Penilaian FKTP berprestasi ini sesuai dengan amanah Permenkes Nomor 24 Tahun 2015 tentang penilaian FKTP berprestasi. Penilaian FKTP berprestasi ini, kata dia, bertujuan untuk memberikan pengakuan dan penghargaan atas prestasi fasilitas pelayanan kesehatan sebagai salah satu bentuk dukungan dan dorongan untuk meningkatkan motivasi para pemberi pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama agar lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Sejalan dengan hal tersebut, lanjut Ucu, maka tanggung jawab Puskesmas dan FKTP lainnya adalah menjamin masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan sesuai dengan kespesifikan masalah dan kebutuhan masyarakat. Selain cakupan semesta, Puskesmas dan FKTP lainnya diharapkan mampu memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kebutuhan masyarakat yang didukung dengan kemampuan manajemen yang baik, cetusnya.

“Instrumen FKTP itu sendiri adalah sebagai alat untuk melihat kesesuaian mereka melakukan standar pelayanan. Di Puskesmas itu ada dua fungsi, yakni upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Di instrumen itu terdapat elemen-elemen penilaian apa saja yang harus mereka penuhi. Standar kerjanya, karena kebijakan Kepala Puskesmas harus berorientasi kepada kebutuhan sasaran, sesuai permasalahan kesehatan yang ada dimasyarakat. Jadi Puskesmas diharapkan mampu membuat inovasi atau interpensi upaya untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat tersebut,” tandas Ucu Saefurohman.

Kepala Puskesmas Pameungpeuk saat expose sodorkan inovasi Konsep Reformasi Pelayanan Kesehatan Primer kepada Tim Penilai FKTP.

Sementara dalam penilaian FKTP tersebut, Kepala Puskesmas Pameungpeuk yang baru saja dimutasi ke Puskesmas Cikelet, Dadang Suryana Diningrat S.IP, S., Kep. Ners., M.Si., MM.Kes, usai menyampaikan ekpose beberapa materi pelayanan di depan Tim Penilai dari Provinsi Jawa Barat, dirinya mengatakan, reformasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Pameungpeuk sesuai dengan reformasi konsep pelayanan kesehatan primer yang mengamanatkan Puskesmas bisa menjamin seluruh masyarakat di wilayahnya untuk dapat memperoleh akses dan kesempatan yang sama mendapatkan pelayanan kesehatan dasar secara paripurna, yang mengutamakan upaya-upaya promotif-preventif, dengan tidak mengabaikan upaya-upaya kuratif, rehabilitatif dan paliatif.

“Sebelum penilaian ini kita telah melakukan koordinasi baik dengan Pemda Garut, Dinas Kesehatan, Forkopim Kecamatan Pameungpeuk, para Kepala Desa, stake holder dan masyarakat di wilayah kami. Dalam kegiatannya, Tim FKTP akan menilai dari dua aspek. Pertama terkait Pelayanan Upaya Kesehatan Perseorangan (UPK), aspek kedua yaitu Pelayanan Kepada Masyarakat (PKM). Kemudian, dari semua itu di lihat apakah Puskesmas kami mampu untuk mengimplementasikan pelayanan tersebut kepada masyarakat dengan baik atau tidak, “papar Dadang.

Dia mengaku, pihaknya akan terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan pelayanan prima. Sehingga, imbuh Dadang, masyarakat dapat merasakan dampak positip dari pelayanan yang selalu diberikan selama ini. Dadang menambahkan, kegiatan inovasi yang diunggulkan UPT Puskesmas Pameungpeuk diantaranya Pameran Kerajinan Daur Ulang Sampah, Olahana Makanan Kader Posyandu, Gerakan Makan Buah-Buahan dan yang lainnya.

Terpisah, Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman, saat dihubungi melalui seluler, pihaknya sangat mendukung Puskesmas Pameungpeuk mewakili Kabupaten Garut dalam FKTP Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2019. Helmi bahkan berharap, Puskesmas Pameungpeuk bisa menorehkan prestasinya hingga level nasional.

Namun, Wabup mengingatkan, terpenting dari kehadiran puskesmas adalah memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat. Oleh karenanya, ia menyerukan agar para petugas Puskesmas Pameungpeuk ini tetap fokus untuk kepentingan warga masyarakat.

“Kita sangat mengapresiasi tapi tentunya yang diutamakan adalah pelayanan kepada masyarakat. Kalau pun nantinya diapresiasi sebagai Puskesmas berprestasi itu bonus. Kita tetap menekankan pelayanan kepada masyarakat yang harus semakin baik,” pungkas Wakil Bupati Garut.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Tim Penilai FKTP Provinsi Jawa Barat, Kasi Mutu Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Camat Pameungpeuk yang mewakili, Kepala Puskesmas Cibalong, Pameungpeuk, dan Cikelet beserta staff, Para Kepala Desa, tokoh ulama, tokoh masyarakat dan undangan lainnya. (Yanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *