Wakil Bupati Garut : Alumni STIKes Karsa Husada Banyak Dibutuhkan di Indonesia Bahkan Luar Negeri

FOKUS1,472 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman menghadiri Sidang Terbuka Senat Akademik STIKes Karsa Husada Garut dalam acara Pengenalan Program Study (PPS) di Kampus STIKes Karsa Husada Garut Tahun Akademik 2019/2020 yang digelar di Kampus 2 Jalan Nusa Indah, Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (27/08).

Selain Wakil Bupati Garut, hadir Ketua STIKes, para Dosen, Ketua Yayasan dan Pembina Yayasan STIKes Karsa Husada Garut. Usai acara Wabup mengingatkan kepada para mahasiswa yang baru harus memiliki integritas, kejujuran, kedisiplinan dan akhlakulkarimah.

Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman

“Skill para mahasiswa harus mumpuni, agar mampu bersaing bukan hanya di Garut tapi di seluruh Indonesia, khususnya Indonesia bagian Timur yang masih banyak membutuhkan profesi tenaga kesehatan, bahkan sampai diluar negeri banyak yang membutuhkan lulusan dari STIKes Karsa Husada Garut,” tutur Helmi.

Helmi melanjutkan, para alumni STIKes Karsa Husada Garut sudah banyak diterima bekerja di Kabupaten Garut sama seperti Akper Pemda dan Universitas lainnya juga serapan tenaga kerja dari lulusan kesehatan.

“Kalau di Garut dibangun tiga rumah sakit dan ada 100 ruang rawat inap per rumah sakit berarti 300 ruang berbanding 1 perawat. Artinya kalau satu banding satu saja kebutuhan tenaga perawat 300 tenaga perawat,” beber Helmi.

Wabup menambahkan, ini hitungannya belum termasuk Bidan, Farmasi, Analis, dan tenaga Administrasi. Tentu, kata dia, secara bertahap akan berkembang dan Pemkab Garut sudah berkonsultasi dengan pemerintah provinsi terkait pengadaan rumah sakit di Kabupaten Garut.

Disinggung masalah penanganan Stunting, Wabup mengaku pertama kali disurvey oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angka Stunting di Garut sangat tinggi namun setelah setahun ada penurunan dalam arti membaik.

“Pertama kali itu 43 %, tahun berikutnya turun sekitar 23%, saya yakin sekarang mudah-mudahan sudah sekitar 20%, saya akan terus pantau dan turun kelapangan dalam upaya penurunan ini hingga 0%,” ucapnya.

Dijelaskan Wabup ada delapan Kecamatan di Kabupaten Garut yang masuk dalam data mengenai Stunting, yakni Cibalong, Cisewu, Pakenjeng, Leles, Cibatu, Malangbong, Leuwigoong dan Sukaresmi,” pungkasnya. (Tim HGN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *